Suku Bunga BI

Kenaikan Suku Bunga BI

Kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang mengejutkan pada pekan lalu gagal membendung pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini.

Mata uang rupiah mendekati level Rp16 ribu per USD, level yang terakhir terlihat pada April 2020. Mata uang rupiah pun memperpanjang penurunan hingga hari keempat, sebelum bank sentral melakukan intervensi Sbobet dengan kenaikan suku bunga menjadi enam persen.

Kepala Ekonomi dan Strategi di Mizuho Bank di Singapura Vishnu Varathan menjelaskan ketidakmampuan mata uang rupiah menguat mencerminkan besarnya tantangan dari kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang hawkish, harga minyak yang lebih tinggi, dan kerentanan fiskal.

“Ini bisa dibilang mengingatkan kita pada masa-masa nilai tukar rupiah, bukan harga, stabilitas adalah mandat kebijakan yang jelas,” tegas dia, dilansir The Business Times, Senin, 23 Oktober 2023.

Mata uang Indonesia merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di antara mata uang Asia pada bulan Oktober dengan merosot sebesar 3,1 persen.

Suku Bunga BI

Investor asing juga telah menarik dana obligasi negara sebesar USD599 juta pada bulan ini seiring dengan menyempitnya spread terhadap treasury AS. Hal ini memaksa BI untuk menaikkan suku bunga utama dan memperkenalkan surat berharga baru pada Kamis pekan lalu untuk menarik arus masuk.

“Meskipun kerugian lebih lanjut dalam rupiah menuju Rp16.500 per USD bukan merupakan hal yang mustahil, Bank Indonesia akan memiliki lebih banyak alat melalui cadangan devisa dan manajemen likuiditas, untuk membantu mata uang tersebut,” kata Varathan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada level 6.730 sampai dengan 6.853.

Melansir Investing.com, Senin, 23 Oktober 2023, IHSG melemah 1,57 persen atau 107 bps ke level 6.741 pada penutupan perdagangan Senin, 23 Oktober 2023. Volume perdagangan tercatat sebesar 16,8 miliar lembar. IHSG sudah melemah 2,4 persen dalam setahun.

Pasar saham tertekan setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral akan tegas dalam komitmennya terhadap mandat dua persen inflasi dalam jangka panjang.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS konsumen September di negara itu naik 3,7 persen dari tahun lalu. Sementara inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 4,1 persen.

Sebelumnya, indeks S&P 500 turun 53,84 poin atau 1,26 persen ke 4.224,16, Indeks Komposit Nasdaq melemah 202,37 poin atau 1,53 persen ke 12.983,81, dan Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 286,89 poin atau 0,86 persen ke 33.127,28.

Pada pekan lalu, S&P 500 anjlok 2,4 persen, Nasdaq melemah 3,2 persen, dan Dow Jones turun 1,6 persen.

Geef een reactie